Minggu, 22 Januari 2012

Marketing 3.0: From Product to Customer to the Human Spirit

Oleh Iwan Setiawan, Chief Operations, MarkPlus Consulting

Dari dekade ke dekade, marketing telah berevolusi melalui tiga tahapan. Kebanyakan marketer saat ini masih menjalankan Marketing 1.0, sebagian sudah mulai menjalankan Marketing 2.0, dan hanya sedikit yang sudah menuju Marketing 3.0. Padahal kesempatan terbesar akan terbuka bagi mereka yang menjalankan 3.0.

Dahulu, di era industri—dimana teknologi utamanya adalah mesin industri—marketing sekedar menjual produk hasil keluaran pabrik kepada siapapun yang mau membelinya. Produk itu biasanya sederhana dan dirancang untuk melayani kebutuhan seluruh pasar. Yang menjadi perhatian saat itu adalah melakukan standarisasi dan memperbesar skala produksi untuk menurunkan biaya produksi, sehingga harga jual barang bisa semakin rendah, dan menjadi lebih terjangkau bagi pembeli. Kutipan terkenal dari Henry Ford, menjelaskan era ini: “Setiap pembeli bisa meminta mobil dengan cat warna apapun, selama warna itu adalah hitam.” Inilah Marketing 1.0 atau era product-centric.

Marketing 3.0

Marketing 3.0 oleh Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, Iwan Setiawan. Saat ini konsumen memilih produk dan perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan akan kreativitas, komunitas, dan idealisme. Perusahaan-perusahaan terkemuka menyadari bahwa mereka harus menargetkan konsumen yang sangat sadar teknologi ini.

Untuk itu, marketing dengan cara lama tidak lagi tepat. Perusahaan harus menciptakan produk, jasa, dan budaya perusahaan yang dapat menginspirasi, melingkupi, serta merefleksikan nilai-nilai pelanggan Pakar marketing legendaris, Philip Kotler, beserta koleganya Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan telah mengidentifik hal ini dengan model yang disebut Marketing 3.0.

Sabtu, 21 Januari 2012

Konsep Pemasaran


Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.